Bersyukur untuk pasangan yang membolehkan saya untuk menjadi diri sendiri. Tak pernah perlu pura-pura. Tak pernah perlu menahan diri.
Bersyukur untuk dua anak perempuan kecil yang selalu mengajari saya hal baru tiap harinya. Tak pernah bosan. Tak pernah kesepian.
Bersyukur untuk pekerjaan siaran yang sudah seperti terapi untuk jiwa dan badan. Tak pernah berhenti belajar. Tak pernah selesai terinspirasi.
Bersyukur untuk pekerjaan menulis yang terasa semakin nyaman. Tak pernah kelar mengamati. Tak pernah hilang keinginan berkarya.
Bersyukur untuk sahabat-sahabat yang setia. Tak pernah takut mengingatkan. Tak pernah absen merayakan.
Tapi terutama, bersyukur untuk kesehatan yang mengijinkan saya menikmati hidup. Tak pernah meremehkan, tak pernah mengabaikan usia.
Alias sadar umur cyin.